TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua menembak mati NM, 35 tahun yang diduga anggota kelompok bersenjata di Kabupaten Nabire, Papua pada Senin, 20 Januari lalu.
Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal
mengatakan NM diduga menjabat sebagai komandan operasi umum di Wilayah
Mepagoo Kodap 29. "Karena jabatannya di KKB tersebut, maka NM memiliki
peran yang strategis sebagai pengendali kegiatan KKB di wilayah Intan
Jaya," kata dia melalui keterangan tertulis pada Kamis, 23 Januari 2020.
Berdasarkan
hasil investigasi, NM juga berperan sebagai penyuplai bahan makanan,
senjata dan amunisi untuk kebutuhan kelompok bersenjata di wilayah Intan
Jaya.
Kamal mengatakan, kejadian penembakan itu berawal saat
Polri dan TNI tengah menuju Kampung Nifasi, Kabupaten Nabire untuk
mengecek lokasi yang dijadikan tempat transaksi jual beli senjata. Lalu,
tim gabungan melihat NM dan rekannnya menuju ke arah Kota Nabire dengan
mengendarai mobil.
"Tim pun mengikuti mobil pelaku dan langsung meringkus dengan cara menghadang," kata Kamal.
NM
dan rekannya itu kemudian mencoba kabur. Petugas sempat memberikan
tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali namun tak dihiraukan kedua
pelaku.
Rekan NM berhasil kabur ke arah bukit. Sementara NM yang akan
bersembunyi di semak-semak ditembak petugas di bagian pinggang. "Pelaku
atas nama NM meninggal karena luka tembak," kata Kamal.
Dari NM,
polisi menyita senjata api panjang rakitan, ponsel, dua buah amunisi
5,56 milimeter, KTP, buku tabungan, buku catatan dan uang Rp 500 ribu.
Sementara untuk jenazah anggota kelompok bersenjata NM, kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire.
Sumber: https://nasional.tempo.co